Rabu, 21 April 2010

Media Outdoor dalam Pilkada


Dalam Pilkada, media outdoor baik berupa spanduk, baliho, billboard, banyak digunakan oleh kandidat. Namun, berdasarkan pengamatan saya, banyak hal yang rasanya kurang efektif dalam menggunakan media tersebut sebagai sarana promosi kandidat. Apa saja unsur yang patut dipertimbangkan dalam mendesain media outdoor?

Sebelum membahas lebih lanjut, kita perlu memahami sejauh mana kelebihan dan kekurangan media outdoor dibandingkan media promosi lainnya.

Media outdoor banyak digunakan oleh kandidat karena mampu menyampaikan secara cepat sebuah informasi. Terlebih jika media tersebut dapat dipasang ditempat-tempat strategis, seperti di perempatan jalan, pinggir jalan. Jika setiap hari ada 30 ribu orang saja yang melintasi melintasi sebuah jalan Kota, maka Anda dapat menghitung berapa ratus ribu orang yang akan melihat billboard yang kita pasang?

Selain itu sebagai sarana yang terbatas dan relatif lebih mahal, pemasangan media outdoor akan mampu meningkatkan image positif kandidat.Billboard misalnya, mampu membangkitkan kesan mewah, dan prestis, karena sering digunakan untuk memajang foto para selibritis yang menjadi bintang iklan sebuah produk. Lain halnya spanduk atau banner. Banner memiliki image yang sedikit lebih rendah, namun memiliki efektifitas komunikasi yang tidak jauh berbeda dengan media billboard. Bahkan dalam situasi tertentu daya penetrasi spanduk akan mampu mengalahkan efektifitas billboard sebagai sarana menyampaikan informasi/ promosi karena bisa dipasang di tempat-tempat yang sempit.
Demikian pula dengan baliho. Media yang biasa dipasang dengan menggunakan kayu ini, memiliki efektifitas yang tak jauh berbeda dengan billboar atau spanduk. Hanya saja Baliho lebih mampu masuk keruang-ruang publik yang lebih dalam, karena ukurannya yang dapat di custumize sesuai dengan ruang yang tersedia. Jika Billboard, biasanya memiliki ukuran yang standar, 4 x 6 meter, 5 x 10, 6 x 12, 4 X 8, sedangkan ukuran baliho dapat disesuaikan dengan lingkungan pemasangan.

Salah satu kelemahan dari media outdoor adalah terbatasnya space untuk menyampaikan informasi. Kelemahan ini ternyata seringkali tidak dipahami oleh tim sukses para calon. Saya sering melihat sebuah media outdoor memampangkan isi visi dan misi kandidat. Bagaimana mungkin masyarakat yang melintasi jalan dengan kendaraan bermotor memiliki cukup waktu untuk membaca rangkaian kelimat itu. Inilah salah satu kelemahan terbesar media outdoor, publik tidak punya waktu yang banyak untuk menyerap informasi yang disampaikan.

Nah, berikut beberapa tips dalam pemanfaatan media ourdoor sebagai sarana promosi kandidat.
1. Fokus.
Dalam pilkada, seringkali sebuah media outdoor tidak fokus apa yang ingin disampaikan. Apakah yang akan ditonjolkan gambarnya, nama pasangannya, jargonnya, mottonya, atau visinya. Media outdoor harus fokus. Jika ingin menonjolkan figur kanidadat, maka figur kandidat haruslah mendominasi space media dengan foto yang baik, bagus dan menarik serta dilengkapi nama kandidat yang jelas. Saya sering melihat sebuah billboar dengan foto yang mnonjol, namun dengan nama yang tak terlihat oleh mata kita. Bukankah nanti pada saat pemilihan, nama ini yang akan diingat para pemilih? Bukan jargonnya, apalagi visinya. Jika fokusnya ingin menyampaikan ajakan, carilah kata-kata yang singkat lalu dibuat lebih menonjol dari yang lain. Sehingga orang yang lewat tidak perlu berhenti di pinggir jalan untuk membaca kalimat tersebut.

2.Singkat.
Selain image, sebuah media outdoor biasanya juga menampilkan kata-kata yang berisi pesan. Usahakan kata-kata itu tidak terlalu panjang. maksimal 5 kata, sehingga mudah dibaca oleh masyarakat. Jika yang ingin disampaikan adalah visi kandidat, peraslah kalimat visi tersebut mejadi 4 atau lima kata. tentu saja kata-kata tersebut harus berbeda dari kompetitor.
3.Unik. Keunikan dapat ditonjolkan dari beberapa hal, seperti warna dasarnya, tampilan fotonya, layoutnya, bahkan bentuk media outdoor itu sendiri. Agar media outdoor kita bisa kelihatan berbeda dari kompetitor, tentu saja kita harus mengenal terlebih dahulu ciri khas masing-masing kompetitor. Keunikan ini akan membantu konsituen dalam membedakan media komunikasi Anda dengan kompetitor. Sehingga dari jauh saja akan ketahuan bahwa itu adalah media outdoor milik Anda.

4. Pertimbangkan titik pandang.
view media perlu anda pertimbangkan dengan baik. Terkadang ada sebuah space yang kecil tapi cukup stratetegis untuk memasang media outdoor. Manfaatkan saja lokasi tersebut dengan mendesain media outdoor secara khusus.

5. Tekhnik pemasangan.
Saya sering melihat pemasangan media outdoor terkesan asal-asalan. ditempel di pohon, dipasang dekat tempat sampah, bahkan bertumpukan dengan media outdoor lainnya. Pemasangan media outdoor harus mempertimbangkan pandangan publik, serta kemampuan media tersebut dalam menarik perhatian dibandingkan media outdoor lainnya. Tekhnik pemasangan juga jangan asal-asalan. Memasang media outdoor pada pohon, misalnya. Mungkin akan menarik perhatian, tetapi akan menguragi rasa simpatik masyarakat karena dianggap membuat kumuh jalan-jalan, serta merusak lingkungan. Jika itu terjadi semua pesan tidak ada gunanya, karena masyarakat terlanjur tidak suka.

Tips terakhir, silahkan pelajari tampilan media outdoor dari perusahaan-perusahaan komersial. Lalu terapkan bagi kesuksesan strategi promosi Anda.