Dalam perang, black campaign digunakan untuk menjatuhkan semangat prajurit, mereduksi kepercayaan, mengurangi dukungan rakyat, serta membiaskan fokus para pemikir strategi perang (psiko-war). Tujuan yang sama juga berlaku dalam Pilkada.
Dalam Pilkada black campaign dilakukan secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi. Yang terang-terangan dilakukan secara terbuka dan dilakukan oleh orang yang jelas. Sedangkan yang tertutup dilakukan secara sembunyi-sembunyi, dari mulut-ke mulut, tak jelas siapa penanggung jawabnya bahkan pelakuknya.
Seringkali yang terang-terangan lebih mudah dipatahkan daripada yang sembunyi-sembunyi. Seorang tokoh masyarakat yang semula loyal serta berkomitment untuk mengerahkan warganya memilh kandidat, tiba-tiba beralih kepada kandidat lain, hanya karena malamnya ia didatangi oleh seorang tokoh masyarakat lainnya dan menjelaskan skandal keuangan yang menimpa kandidat yang kita dukung. Lengkap dengan kronologisnya, saksinya, serta dalil-dalil agamanya.
Black campign seperti ini jauh lebih mengerikan dibandingkan dengan black campaign yang dilakukan terbuka. Karena tak tampak dan langsung kepada sasaran. Kalau ada issue dikoran, kita lebih mudah memantaunya.
Apa yang mesti dilakukan untuk mengantisipasi black campaign tertutup seperti itu?
1. Jadilah pendengar yang baik. Anda harus membangun struktur komunikasi yang baik kepada saluran-saluran pemasaran Anda. Dengan saluran yang baik itu, semua pendapat negatif dan issue miring yang menimpa Anda dapat tercium terlebih dahulu.
2. Inventarisir issue-issue miring yang menimpa kandidat, lalu buatlah kronologis terhadap issu-isuee tersebut. Tentu saja dengan perspektif yang positif.Semacam klarifikasi gitu. Jika terdapat issue negatif yang mulai menyebar di masyarakat, segera gandakan klarifikasi tersebut dan banjiri target dengan klarifikasi yang telah dipersiapkan. Baik melalui pengiriman tulisan maupun utusan.
3. Kendalikan media massa. Jangan sampai media massa mengangkat issue-issue bombastis seperti itu. Koran tentu akan sangat senang memuat berita tersebut, karena korannya akan laku. Namun perlu diingatkan kepada mereka bahwa memuat berita yang belum tentu kebenarannya akan menjadi boomerang bagi media tersebut. lakukan bujukan secara halus untuk menyampaikan hal tersebut. Kalaupun mereka tetap akan meumuat berita, sampaikan kewajiban untuk memuat dua sisi berita yang seimbang (cover side both), klarifikasi dengan memuat cerita versi sebenarnya juga perlu dilakukan jika berita tersebut terlanjur dimuat media.
4. Hubungi tokoh-tokoh masyarakat yang berpengaruh, dan jelaskanlah kejadian sesungguhnya secara langsung, tanpa perantara, oleh kandidat yang bersangkutan.
5. Bentuklah tim yang terdiri dari orang-orang yang dapat dipercaya untuk memantau dan mengkalrifikasi black campign yang dilakukan lawan politik.
Formulasi yang paling jitu menghadapi black campaig sebenarnya adalah dengan cara mengantisipasinya. Jangan biarkan dia berkembang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar